Di tengah persaingan bisnis yang ketat, UMKM F&B di Indonesia menghadapi tantangan besar untuk bertahan. Perkembangan teknologi digital, perubahan perilaku konsumen, dan ketidakpastian ekonomi membuat UMKM F&B perlu terus berinovasi. Beberapa strategi dapat membantu mereka bertahan dan berkembang.
Langkah pertama adalah adaptasi terhadap teknologi digital. UMKM bisa memanfaatkan aplikasi pengiriman makanan seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood. Dengan ini, jangkauan pelanggan mereka bisa lebih luas. Media sosial seperti Instagram dan TikTok juga penting untuk mempromosikan produk. UMKM yang memiliki kapasitas lebih dapat membuat situs web sendiri atau menggunakan WhatsApp Business untuk pemesanan langsung.
Inovasi produk juga penting untuk menjaga relevansi. Diversifikasi produk yang sesuai tren, seperti minuman kekinian atau makanan sehat, dapat memenuhi permintaan pasar. Menambahkan variasi menu, seperti pilihan vegan atau ramah lingkungan, juga menarik bagi pelanggan yang peduli kesehatan dan lingkungan.
Efisiensi biaya operasional menjadi faktor penting lainnya. UMKM dapat mengoptimalkan bahan baku dengan membeli dalam jumlah besar atau bekerja sama dengan pemasok lokal. Manajemen stok yang efisien juga bisa menghindari pemborosan. Selain itu, penggunaan energi hemat dan mendaur ulang bahan baku bisa mengurangi biaya.
Dalam pemasaran, UMKM bisa memanfaatkan program loyalitas atau promosi. Diskon untuk pelanggan setia atau insentif untuk pembelian besar adalah contoh yang efektif. Di era digital, bekerja sama dengan influencer lokal atau micro-influencer bisa membantu promosi. Influencer cenderung terjangkau dan dapat menarik audiens tertentu.
Layanan pelanggan juga berperan besar. Pengalaman pelanggan yang positif, respon cepat, dan layanan ramah dapat meningkatkan loyalitas. Menanggapi masukan pelanggan dengan serius juga penting. Hubungan emosional dengan pelanggan bisa dibangun melalui apresiasi terhadap pelanggan setia atau bonus kecil yang memberi nilai tambah.
Kolaborasi dengan bisnis lain adalah strategi tambahan yang efektif. UMKM bisa bekerja sama dengan pemasok bahan baku atau bisnis serupa untuk mengadakan acara pop-up atau event komunitas. Ini akan memperkenalkan produk ke lebih banyak orang.
Dalam manajemen keuangan, cash flow forecasting sangat penting. Dengan proyeksi arus kas, UMKM bisa memastikan dana cukup untuk kebutuhan operasional. Proyeksi ini juga membantu mengantisipasi defisit. Keputusan pembelian dan produksi bisa lebih bijak, terutama saat permintaan tinggi, seperti bulan Ramadan atau akhir tahun. Cash flow forecasting juga membantu mengelola utang dan piutang.
Terakhir, kualitas konsisten dan standar higienis sangat penting. Memberikan pelatihan pada karyawan untuk menjaga standar ini mencerminkan reputasi UMKM.
Dengan langkah-langkah ini, UMKM F&B di Indonesia dapat memperkuat posisi di pasar. Mereka bisa menghadapi tantangan ekonomi dan berkembang dengan adaptasi digital, inovasi produk, efisiensi biaya, serta layanan pelanggan yang baik.